Pertama kali kasus virus corona atau Covid-19 ditemukan di Wuhan, Cina pada akhir Desember tahun 2019. Virus ini kemudian terus menyebar ke berbagai negara bahkan Indonesia. Indonesia pertama kali melaporkan kasus Covid-19 pada bulan Maret 2020. Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Sampai dengan kamis, 24 Juni 2021, total kasus Covid-19 di Indonesia secara akumulasi adalah 2.033.421 kasus, total pasien sembuh adalah 1.817.303, dan total kematian adalah 55.594. Sementara itu, untuk penambahan kasus baru per 24 Juni 2021 adalah 15.308 kasus, pasien sembuh sebanyak 7.167, dan meninggal sebanyak 303. Peningkatan ini diduga karena adanya varian baru dari virus corona yang sudah masuk ke Indonesia dan tingkat penularannya tergolong tinggi dan cepat.
Grafik Kasus Harian Covid-19 di Indonesia (Sumber: covid19.go.id) |
Peran Matematika dalam Memprediksi Penyebaran Covid-19
Sejak tahun 2020 hingga saat ini, penelitian yang berkaitan dengan Covid-19 masih terus dilakukan. Beberapa publikasi terkait pemodelan matematika dari yang sederhana sampai yang kompleks telah dipaparkan dalam berbagai jurnal baik internasional maupun nasional dan terindeks scopus maupun terakreditasi. Selain itu, beberapa pendekatan juga telah dilakukan untuk memprediksi laju dari penyebaran penyakit ini. Sekedar informasi bagi pembaca, dalam ilmu matematika, beberapa istilah yang umum digunakan dalam lingkup penyebaran penyakit adalah
- Populasi Susceptible (S(t)) : populasi orang yang rentan terjangkit suatu penyakit menular.
- Populasi Exposed (E(t)) : populasi orang yang sudah terjangkit, tetapi belum menunjukkan gejala. Dengan demikian, hal ini sulit terdeteksi kecuali dengan tes laboratorium. Populasi ini mempunyai kemungkinan yang cukup besar untuk menularkan ke populasi Susceptible.
- Populasi Infected (I(t)) : populasi orang yang sudah terjangkit dan sudah menunjukkan gejala, sehingga ini lebih mudah dideteksi, diawasi dan diisolasi.
- Populasi Recovered (R(t)) : populasi orang yang sudah dinyatakan sembuh dari penyakit menular tersebut.
Namun untuk beberapa kasus tertentu, orang yang sembuh bisa juga rentan untuk terjangkit lagi. Dalam kasus ini dikenal dengan istilah S – E – I – R – S. Semua variabel dalam fungsi waktu, yang berarti bahwa nilainya dapat berubah-ubah setiap waktu. Dalam beberapa artikel ilmiah dimungkinkan pendekatan yang digunakan akan berbeda dalam menganalisis penyebaran dari wabah Covid-19. Selain itu, beberapa parameter yang digunakan dalam sebuah model matematika juga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Harapannya dengan adanya pemodelan dan prediksi yang telah dilakukan berdasarkan pendekatan ilmu matematika, hasil tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh pemerintah dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat.
Bagaimana Menekan Tingkat Penularan Covid-19?
Virus Corona dapat menyebar melalui cairan droplet dari seseorang yang telah terinfeksi, umumnya karena batuk dan bersin. Disamping itu, menurut Prof. Tjandra (mantan direktur WHO Asia Tenggara), cairan droplet tersebut dapat juga keluar saat berbicara dan bernyanyi keras. Selanjutnya, virus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata dimana bagian-bagian tersebut sering kita sentuh dengan tangan kita. Oleh karena itu, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat penularan Covid-19 sebagaimana yang telah kita ketahui baik melalui surat edaran maupun himbauan dari pemerintah adalah dengan MENCUCI TANGAN, MEMAKAI MASKER, MENGHINDARI KERUMUNAN, MENJAGA JARAK, SERTA MEMBATASI MOBILISASI DAN INTERAKSI. Cara-cara tersebut tentu terlihat mudah, tetapi dalam kenyataannya sangat sulit untuk dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Selain itu, penulis juga teringat tentang sebuah pesan dari seorang ahli epidemologi tentang cara paling mudah yang dapat dilakukan kurang lebihnya yaitu “berpikirlah bahwa seolah-olah anda sudah terinfeksi virus tersebut dan anda tidak ingin menularkannya kepada orang lain”. Besar harapan dari penulis adalah semoga wabah ini segera berakhir dan kehidupan bisa normal kembali seperti sediakala. Selain itu, penulis berharap semoga kita semua dapat terhindar dan dijauhkan dari penyakit mematikan tersebut.